Menjual Diri dalam Surat Lamaran Kerja bagian 2

-



ISI SURAT LAMARAN KERJA

Pembaca yang budiman! Sebelum membahas lebih dalam apa itu isi surat lamaran kerja, kita perlu memperjelas terlebih dahulu antara isi surat lamaran kerja dan sistematika surat lamaran kerja. Terkadang, pembaca dibuat bingung dengan kata isi dan istilah sistematika. Sebab, keduanya sulit untuk dipisahkan. Akan tetapi,  pembaca yang budiman, Anda pasti akan segera mengetahui melalui penjelasan berikut ini.
Pertanyaannya, apa itu isi surat lamaran kerja? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita harus menjawab terlebih dahulu pertanyaan berikut. Berdasarkan tujuan penulisan teks (narasi, deskripsi, eksposisi, persuasi, dan argumentasi), surat lamaran kerja masuk pada kategori teks apa?
Perlu diketahui bahwa surat lamaran kerja termasuk pada kategori teks eksposisi. Teks eksposisi sendiri bermakna sebagai teks yang berisi paragraf atau karangan yang di dalamnya terkandung sejumlah Pengetahuan dan informasi yang disajikan secara singkat, padat, akurat dan tentunya mudah untuk dipahami. Paragraf atau teks eksposisi bersifat real, nyata dan Ilmiah atau dapat dikatakan sebagai teks nonfiksi (Sumber: http://materi4belajar.blogspot.com/2016/09/teks-eksposisi-pengertian-jenis.html).
Lalu, mengapa surat lamaran kerja dimasukkan dalam kategori teks eksposisi? Pengategorian surat lamaran kerja sebagai teks eksposisi berkaitan dengan tujuan penulisan surat lamaran kerja itu sendiri. Kemudian, apa sebenarnya tujuan penulisan surat lamaran kerja? Tujuan penulisan surat lamaran kerja adalah permohonan pelamar kerja kepada pimpinan instansi atau lembaga tertentu sebagai penyedia pekerjaan agar diterima sebagai karyawan/orang yang dikaryakan pada instansi atau lembaga tersebut. Untuk menguatkan permohonan tersebut, pelamar kerja tentu saja harus memberikan informasi awal yang bersifat umum tentang dirinya berkaitan dengan pekerjaan yang dilamar. Setelah informasi tersebut disajikan, pelamar kerja mengajukan argumentasi yang kuat untuk meyakinkan pimpinan lembaga atau instansi bahwa pelamar kerja tersebut adalah orang yang tepat untuk mengisi lowongan pekerjaan tersebut.
Setelah memahami mengapa surat lamaran kerja dikategorikan sebagai teks eksposisi, pertanyaan yang muncul kemudian adalah apa saja struktur teks eksposisi. Struktur teks eksposisi dibagi dalam tiga bagian besar, yakni:
1.      pernyataan umum (tesis);
2.      argumentasi; dan
3.      penegasan ulang.
Untuk kejelasan bagian-bagian ini berdasarkan teks surat lamaran kerja, pembaca yang budiman dapat men-download di sini.

Adapun sistematika surat lamaran kerja lebih mengarah pada bagian-bagian terkecil dibanding dengan sistematika teks eksposisi secara umum. Materi sistematika atau struktur surat lamaran kerja dapat pembaca yang budiman lihat pada bindo-ok.blogspot.com yang berjudul “Menjual Diri dalam Surat Lamaran Kerja bagian 3”.
Terima kasih atas waktu luang pembaca yang budiman untuk membaca tulisan ini. Wassalam ....

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Menyeleksi Ragam Informasi sebagai Bahan Teks Editorial 2

-
Image
Teks editorial menggambarkan isu aktual dan pandangan penulis terhadap isu tersebut. Berbagai isu terdapat di sekitar kita sehingga kita perlu menyeleksi ketika menentukan sebuah isu untuk disajikan dalam teks editorial. Begitu pula dengan penyajian pendapat atau pandangan terhadap isu tersebut. Oleh karena itu, penulis teks editorial akan memulainya dengan cara mendata peristiwa-peristiwa yang berkembang dalam masyarakat.  Selain menggambarkan isu aktual dan pandangan penulis, teks editorial menjadi sarana informasi dan edukasi bagi publik atau pembaca.  Untuk mengetahui ragam informasi atau permasalahan dalam teks editorial, pembaca perlu melakukan kegiatan membaca intensif. Membaca intensif bertujuan untuk mendapatkan informasi sebagai bahan diskusi dan sarana menentukan sebuah pokok persoalan. Langkah-langkah membaca intensif sebagai berikut: 1. menyiapkan naskah yang akan dibaca; 2. memberi tanda pada bagian-bagian yang dianggap penting; 3. membaca teks secar...
Read more

Mengonstruksi Nilai-Nilai dalam Teks Cerita Sejarah 2

-
Image
Nilai-Nilai dalam Teks Cerita Sejarah Dalam sebuah novel, nilai-nilai digolongkan ke dalam unsur ekstrinsik karya. Nilai-nilai yang biasa muncul dalam karya sastra antara lain: 1. nilai budaya adalah nilai yang berkaitan dengan pemikiran, kebiasaan, adat, dan hasil karya cipta manusia; Berikut contoh kutipan nilai budaya: "Iyaa, kita mau. Asalkan kamu mau janji akan nerusin tari jaipong ini. Kan asik kalo kita bisa ngewakilin Indonesia ke berbagai negara."  (Kutipan Cerpen "Jaipong" karya Aldizza Aurelia) 2. nilai sosial adalah nilai yang berkaitan dengan tata lakuinteraksi antarmanusia dalam kehidupan sehari-hari; Berikut contoh kutipan nilai sosial: "Dua penumpang laki-laki, saat melihat Lail dan ibunya masuk, berdiri memberikan tempat duduk, "Terimakasih". Lail dan ibunya segera duduk."  (Kutipan Novel "Hujan" karya Tere Liye) 3. nilai moral adalah nilai yang berkaitan dengan perbuatan baik dan buruk yang menjadi...
Read more

Menganalisis Kebahasaan Teks Cerita Sejarah 3

-
Image
Kebahasaan Teks Cerita Sejarah Dalam mengekspresikan gagasannya, pengarang tentu harus menggunakan media bahasa untuk menulis. Saat menulis gagasan, pengarang bisa saja menggunakan sudut pandang yang sama namun bergantung pada kemampuannya. salah satu kemampuan yang patut diperhitungkan dari seorang pengarang adalah kemampuan berbahasa. Oleh karena menulis adalah kegiatan menuangkan ide maka penulis harus mampu mengolah kemampuan berbahasanya agar tulisannya diminati orang.  Kemampuan berbahasa penulis dapat dilihat dari kepiawaiannya menggunakan unsur kebahasaan berupa kalimat, konjungsi atau kata penghubung, verba atau kata kerja, adjektiva atau kata sifat, dan kosakata bahasa daerah. Kelima unsur kebahasaan inilah yang menjadi ciri kebahasaan dari teks cerita sejarah. 1. Kalimat yang sering digunakan oleh pengarang dalam menulis teks cerita sejarah didominasi oleh kalimat yang menyatakan peristiwa masa lampau. Kalimat ini menyatakan bahwa perbuatan atau perist...
Read more